Tuesday, October 4, 2011

Indahnya Memaafkan


Anas Ibn Malik r.a. mengisahkan bahwa kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Beliau bersabda “Akan berlalu saat ini seorang ahli surga.” Saat itu juga seorang sahabat dari Anshar muncul sambil mengusap jenggot menghilangkan bekas wudhu. Tangan kirinya menenteng sandal. Keesokan harinya Rasulullah saw. Kembali mengatakan hal yang sama dan muncul sahabat Anshar itu. Di hari ketiga Rasulullah saw berkata seperti yang ucapkan sebelumnya. Dan, masih sahabat itu juga yang datang.
Ketika Rasulullah beranjak pergi, sahabat Abdullah ibnu Umar membuntuti orang itu. Ia berkata, “Aku berselisih dengan ayahku. Aku bersumpah takkan tinggal bersamanya selama tiga hari. Jika kau izinkan, bolehkah aku tinggal bersamamu selama itu?” Sahabat itu menjawab, “Baiklah.”
Abdullah ibnu Umar bercerita bahwa ia tinggal bersama sahabat itu selama tiga hari. Tapi tak melihatnya bangun tengah malam beribadah, kecuali ketika bangun ia selalu berdoa dan bertakbir hingga menjelang shalat subuh. Abdulah berkata, “ Aku hanya mendengar ia selalu mengucapkan kebaikan. Selam tiga malam itu, hampir saja aku meremehkan semua hal yang ia lakukan. Akhirnya kuputuskan untuk bertanya padanya, “Wahai hamba Allah, sebenarnya tak pernah terjadi perselisihan antara aku dan ayahku, tapi aku mendengar Rasulullah saw. Berkata sebanyak tiga kali “Saat ini akan berlalu seorang ahli surga.” Aku perhatikan ternyata kamulah orangnya. Aku lantas bermaksud tinggal bersamamu untuk mengetahui lebih dekat semua yang kamu lakukan. Tapi sampai saat ini aku tak melihat kamu melakukan sesuatu yang besar dan berharga. Aku bertanya-tanya apa yang menyebabkan Rasulullah saw. Mengatakan demikian.’” Sahabat itu menjawab, “Diriku hanyalah seperti yang kau lihat.”
Setelah mendengar jawabanya, aku beranjak pergi meninggalkannya. Selang beberapa langkah, ia kembali berkata kepadaku, “Diriku hanyalah seperti yang kau lihat, tapi tak pernah terbetik dalam hatiku, perasaan dengki terhadap muslim lainnya atau iri terhadap anugerah yang Allah berikan kepada mereka.” Abdullah ibnu Umar menimpali, “ini dia yang menyebabkan kamu menjadi ahli surga.” (Hadist Riwayat Ahmad dengan sanad menurut syarat Bukhari, Muslim, dan Nasa’i).
Hilangnya dengki balasannya adalah surga. perbuatan yg sangat sederhana, setiap mau tidur sahabat Anshar itu berusaha untuk menghilangkan perasaan dengki, tak enak, dan prasangka kepada sesama muslim. tapi buahnya sangat indah, SURGA. bahkan Rasulullah sendiri yg mengatakan bahwa sahabat Anshar itu adalah ahli surga.
subhanallah..

No comments:

Post a Comment